Terezin, benteng besar yang semula dibangun oleh monarki Habsburg untuk menghadapi Prusia, selama perang dunia ke-2 telah diubah fungsinya menjadi Ghetto tahanan politik dan tahanan perang dari berbagai negara eropa yang lain, dan terutama untuk etnik Yahudi dalam rencana genocide the Final Solution to the Jewish Question.  Faktanya, belum pernah ada serangan kesini, untuk menguji fungsinya.

Benteng ini memiliki sistem pengaliran air yang bagus dari sungai Ohre, sementara kota Terezin sendiri dialiri 2 sungai, Labe dan Ohre. Terdapat lorong-lorong dibawah tanah yang panjangnya sekitar 30 km yang dipersiapkan untuk menghadapi keadaan darurat dalam perang dan sebagai jalur komunikasi bawah tanah.
Namun dengan adanya perjanjian damai antara Austria-Hungaria monarchi tahun 1879, maka fungsi strategis benteng ini telah hilang, 2 pintu gerbang dari bentengpun dirobohkan dan mulai dipakai untuk tempat tinggal orang civil, yang semula ditempati tiga ribu tentara. Pada saat perang dunia pertama, Terezin dipakai tempat tahanan politik dan tahanan perang.
Hasil dari konferensi Munich tahun 1938 telah menjadikan Terezin menjadi wilayah perbatasan, antara Cekoslovakia dengan wilayah baru nazi German sehingga banyak sekali pengungsi dari wilayah yang dikuasai nazi German terutama etnik Ceko yang pindah dan tinggal sementara disini.
Semakin besarnya jumlah tahanan dari berbagai negara selama perang dunia kedua, akhirnya penduduk civil disuruh pindah ke tempat lain oleh nazi german, dan menjadikan terezin menjadi ghetto buat etnik yahudi sebelum dikirim ke konsentrasi camp yang lain, misalnya Auschwitz.

Trip ke Terezin:

Catatan: Extra hour karena trafic selama perjalanan tidak dihitung. 
Photo credit@pevnostTerezin